HUMANISME JAWA
Raden
Sosrokartono (1877-1952 M)
PETUAH HUMANISME SOSROKARTONO
-, NGELMU KANTHONG BOLONG :
(1) MENGOSONGKSAN DIRI
PRIBADI DARI RASA PAMRIH, DAN (2) MENOLONG
SESAMA.
Kesanggupan menyingkirkan atau menghapuskan pamrih
adalah pencapaian dasar untuk praktik humanisme.
“Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe”
Humanisme Jawa cenderung diresapi oleh kesadaran
kultural untuk menciptakan tatanan hidup yang Harmonis, Rukun, dan Hormat. “Mamayu
Hayuning Bawana”
Dalil dalam proses belajar menumbuhkan nilai-nilai
Humanisme:
Sinau melu susah, melu sakit. Tegesipun:
sinau
ngudi raos lan batos, sinau ngudi kamanungsan.
(belajar ikut merasakan secara EMPATI kesusahan dan
derita orang lain. Hal ini mengandung arti: Belajar menyempurnakanrasa dan
batin, serta belajar menyempurnakan paham tntang nilai-nilai kemanusiaan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar