Kamis, 02 Februari 2012

humanisme jawa

HUMANISME JAWA
Raden Sosrokartono (1877-1952 M)

PETUAH HUMANISME SOSROKARTONO
-, NGELMU KANTHONG BOLONG :
                (1) MENGOSONGKSAN DIRI PRIBADI DARI RASA PAMRIH, DAN (2) MENOLONG SESAMA.
Kesanggupan menyingkirkan atau menghapuskan pamrih adalah pencapaian dasar untuk praktik humanisme.
“Sepi ing Pamrih, Rame ing Gawe”
Humanisme Jawa cenderung diresapi oleh kesadaran kultural untuk menciptakan tatanan hidup yang Harmonis, Rukun, dan Hormat. “Mamayu Hayuning Bawana”
Dalil dalam proses belajar menumbuhkan nilai-nilai Humanisme:
Sinau melu susah, melu sakit. Tegesipun: sinau ngudi raos lan batos, sinau ngudi kamanungsan.
(belajar ikut merasakan secara EMPATI kesusahan dan derita orang lain. Hal ini mengandung arti: Belajar menyempurnakanrasa dan batin, serta belajar menyempurnakan paham tntang nilai-nilai kemanusiaan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar